Jumat, 25 Oktober 2013
Sabtu, 12 Oktober 2013
Fotografi, Menulis, dan Jurnalstik
Kali ini saya tidak akan meng-upload foto-foto hasil
jepretan kamera yang saya miliki maupun kamera hasil dari pinjaman. Yang kali
ini saya akan posting adalah cerita 3
hal di dunia saya yang saya sukai diluar olahraga. Fotografi, menulis, dan
dunia jurnalistik adalah tiga dunia yang akan saya ceritakan.
Ketiga dunia yang saya hendak ceritakan itu merupakan 3 dunia yang saat ini banyak menjadi kesukaan
orang, terutama dunia fotografi. Hal itu tidak terlepas dari dunia teknologi
yang semakin maju dan membuat segalanya seolah dan bahakan lebih mudah dari
sebelumnya. Langsung saja saya akan
membahas satu-persatu dari apa yang saya sukai itu.
Fotografi
Dunia fotografi merupakan dunia yang kini mulai banyak orang
sukai dan tekuni. Selain karena kemudahan untuk mempelajarinya (perkembangan
teknologi membuat orang semakin gampang menghasilkan gambar yang bagus tanpa
tahu tekniknya), juga sekarang tak harus untuk membeli kamera yang harganya
ratusan hingga jutaan rupiah, cukup dengan membeli handphone (HP) yang dilengkapi dengan kamera yang harganya dibawah
kamera-kamera pada umumnya pun bisa menghasilkan gambar yang bagus. Ditambah
lagi kini banyak smartphone yang beredar yang menawarkan kamera plus editing photo yang membuat dunia
fotografi semakin mudah dan murah untuk dimiliki.
Namun saya bukanlah anak yang hanya ikut-ikutan “trend” yang
sedang booming di kalangan anak muda
di Indonesia. Sejak saya kecil, lebih tepatnya sejak duduk di bangku Taman
Kanak-kanak (TK) saya sudah dikenalkan dan tertarik dengan dunia fotografi.
Awalnya ayah saya memiliki kamera yang masih menggunakan “film” untuk menyimpan
gambarnya. Kemudian saya melihat hasil foto-foto ayah saya (menurut saya
hasilnya kurang) dan dari situlah saya menjadi tertarik dengan dunia yang
merekam beku dunia yang bergerak ini.
Ayah saya suka membeli koran sebagai bahan berita dan bacaan
di rumah saya. Jujur, dari kecil saya tidak banyak membaca berita yang dimuat
di dalam koran tersebut. Namun saya melihat foto-foto yang ada di dalamnya. Dari
foto-foto itulah keingin tahuan saya terhadap fotografi semakin bertambah dan
bertambah terus setiap harinya.
Perangkat kamera yang pertama saya bukanlah dari kamera
pocket atau diatanya, melainkan kamera HP. HP berkamera pertama saya adalah HP
Imo, namun saya tidak suka dengan hasil gambarnya dan jujur saja tidak puas
dengan apa yang saya miliki itu. Kemudian hobby saya benar-benar tersalurkan di
fotografi saat saya memegang HP LG ber type LG KM555e. Hasil foto dari kamera
HP ini saya rasa cukup mempuni meski harus disaat pagi hingga sore saat
mataharii ada, selepas itu dibutuhkan cahaya tambahan untuk menghasilkan gambar
yang “terang”.
Setelah dari HP LG KM555e itu saya dengan hasil meminjam
dari teman saya yang mencintai dan kebetulan memilki kamera DSLR meneruskan
hobby dan pengetahuan saya terhadap dunia fotografi. Memang langkah saya “agak
salah” bila dilhat dari tingkatan kamera. Saya tidak mencoba pocket terlebih
dahulu, tapi saya langsung menggunakan kamera DSLR bermerk Canon.
Saya sampai detik ini telah menggunakan kamera baik HP, lomo,
pocket, prosumer, hingga kamera DSLR. Bila ditanya merk, hampir semua merk
pernah saya cicipi, mulai dari Canon, Nikon, BenQ, Sony, hingga merk-merk asal
china.
Menulis
Menulis merupakan kegiatan yang kini mulai jarang orang
suka. Apalagi bagi mahasiswa laki-laki yang merantau seperti saya. Menulis
seolah dijadikan hal yang membosankan dan melelahkan bagi sebagian orang. Namun
bagi saya tidak demikian.
Di blog sihitamspeak.wordpress.com,
saya menuangkan kegemaran saya untuk menulis apa yang saya pikirkan, renungkan,
dan apa yang saya ketahui. Entak comment saya terhadap masalah sosial yang
terjadi, hingga tulisan saya yang menjurus ke cinta-cintaan. Sedangkan untuk dunia fotografi saya tuangkan
di blog sihitamfotograph.blogspot.com
.
Awal kecintaan saya terhadap dunia menulis merupakan hasil
buah dari sewaktu saya SMP dulu. Awalnya dari hanya disuruh membuat cerita
pengalaman pribadi hingga akhirnya saya tertarik untuk terus menuliskan certa
yang terjadi di kehidupan saya waktu itu. Yap, sewaktu SMP dulu saya aktif
menulis buku Diary untuk mengisi kekosongan dan menurut saya itu dapat membuat
hati saya lega.
Kita takkan tau menulis bila kita tidak tahu membaca karena
tulisan merupakan symbol dari apa yang bisa kita baca. Dulu saya suka membaca
koran, buku-buku umum, buku pelajaran non angkatan saya, dan lain sebagainya. Dari
membaca saya jadi tahu bagaimana cara menulis tulisan yang baik. Dari membaca
saya menemuka gaya bahasa saya sendiri. Dan dari membaca dan menulis saya
memiliki dunia saya.
Sama dengan dunia fotografi, menulis merupakan gambaran apa
yang terjadi dan saya alami. Fotografi dan menulis merupakan sebuah rangkaian
yang saling melengkapi satu dengan yang lainnya. Fotografi tidak bisa membahas
secara detail apa yang terjadi sedangkan tulisan tidak mampu menjelaskan
kejadian secara jelas dan nyata.
Jurnalistik
Untuk menampung kedua hobby saya yang sudah saya jelaskan
sebelumnya, maka dunia yang satu ini adalah wadahnya, Jurnalistik. Kini saya
tergabung dalam Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) ManifesT Fakultas Hukum
Universitas Brawijaya. Disinilah ranah aktualisasi saya dalam hal fotografi,
menulis, dan jurnalistik menjadi satu.